

Immigration Administrative Action is arranged in Article 75 paragraph (2) on Law of the Republic of Indonesia Number 6 of 2011 concerning Immigration. First, the process of law enforcement on the abuse of immigration residence permit is done in two ways, namely Immigration Administrative Act and Investigation (Pro Justitia). Based on the results of the discussion, can be explained as follows.
#ACTIO PAULIANA ADALAH FREE#
Most of their modes are to use Visa Free Visa Policy that should not be for work. Most of them are illegal foreign workers who do not have a Limited Stay Permit Working from the Immigration Office and Permit for Working Foreign Workers from the Ministry of Manpower. Of these, at least 90% of foreign workers work in Indonesia in the energy and mining sectors. There are at least about 671 Chinese citizens who work illegally in PT. Another case also occurred in Lahat, South Sumatra Province. The foreign workers is mostly employed in Virtue Dragon Nickel Industry with a total of 632 people. Based on data released by the Ministry of Manpower as of April 6, 2018, there are at least 927 Chinese who work illegally in a number of mining companies.

Examples of cases of foreign workers in energy and mining companies are located in Kendari City, Southeast Sulawesi Province. The Turnkey Project Mangement between Indonesia and China has a systemic impact, especially on foreign capital ownership, infrastructure, and labour. The most frequent immigration violations are the abuse of immigration residence permits by foreign workers, especially in energy and mining companies. The development of globalization brings various impacts on labour and immigration law in Indonesia. Perubahan Atas Undang-Undang tentang Kepailitan Menjadi Undang-Undang Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Pembayaran Utang Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1998 tentang Undang-Undang tentang Kepailitan (Faillissements-Verordening Staatsblad 1905 No 217 juncto Staatsblad 1906 No. Hukum Kepailitan: Memahami Faillismentesverordening Juncto Un-dang-Undang No. Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Kewajiban dan Standar Pelaporan dalam Kepailitan dan Perlindu-ngan Kurator dan Harta Pailit. Jakarta: Pusat Pengkajian Hukum.Įmmy Yuhassarie (eds). Ke-pailitan dan Transfer Secara Melawan Hukum. The problematic is theĭifficulty of proving actio pauliana process as well as legal protection against third parties who transactĪndriani Nurdin. This instrument to reclaim their rights that have been impaired by the Borrower. In its journey, actio pauliana does not work effectively, because not all creditors (cq. Actio pauliana may be made againstĪ Debtor's legal act which harms the Creditor in relation to affiliation, grant and payment of a debt. 37 Year 2004 concerning Bankruptcy and Delay of Debt Payment. Previously, actio pauliana itself is regulated in various legal rules, such as Civil Code,įaillissements-Verordening, and Law No. Such legal instruments are known as actio pauliana. In the form of cancellation of the transaction. Inscription for the Creditor (via Curator) who feels harmed by the Debtor's legal action to file a lawsuit

Therefore, in the regulation of the law of bankcruptcy, there is a legal Of the decision by transferring his / her property to another party in order for the Creditor not to fully In fact, the Debtor who will be imposed by the bankruptcy verdict, often avoids the legal acknowledgment Kata Kunci: Actio Pauliana, Konsep Hukum, Problematika Hu-kum terhadap pihak ketiga yang bertransaksi dengan Debitur. Problematikanya adalah sulitnya proses pembuktian actio pauliana tersebut serta perlindungan Kurator) yang menggunakan instrumen ini untuk menuntut kembali hak nya yang telah dirugikan Dalam perjalanannya, actio pauliana tidaklah berjalan dengan efektif, karena tidak semua Actio pauliana dapat dilakukan terhadap perbuatan hukumĭebitur yang merugikan Kreditur dalam kai-tannya dengan hubungan afiliasi, hibah, dan pembayaran atas Kepailitan dan Penundaan Pembayaran Utang. Namun dewasa ini, actio pauliana di-atur dalam UU No. Sebelumnya, actio pauliana sendiri diaturĭalam beragam aturan hukum, misalnya KUHPerdata, Faillissements-Verordening, serta UU No. Instrumen hukum demikian dikenal dengan actio pauliana.

Perbuatan hukum Debitur tersebut untuk mengajukan gugatan berupa pembata-lan transaksi tersebut. Kepalitian, dicantumkan insrumen hukum bagi Kreditur (melalui Kurator) yang me-rasa dirugikan atas Kreditur tidak secara penuh mendapatkan hak-hak nya kembali. Realitanya, terhadap Debitur yang akan dijatuhkan putusan pailit, sering kali menghindari akbiat hukumĭari putusan tersebut dengan cara mengalihkan harta kekayaannya kepada pihak lain dengan tujuan agar
